Seorang anak pengemis mengaku memiliki 3 kakak, tetapi seluruh kakaknya tidak bersamanya sebab diserahkan oleh ibunya ke orang lain di luar Jakarta.
Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap ini setelah meringkus seorang joki 3 in 1 dan menetapkannya sebagai tersangka eksploitasi anak pada Rabu (23/3/2016).
Perempuan itu berinisial N (35) dan anaknya yang mengakui perbuatan bejad ibunya adalah W, bocah lelaki berusia lima tahun.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengaku, setelah digali informasi dari anak bocah berinisial W itu, pihaknya agak terkejut.
W mengakui bahwa dia memiliki 3 kakak yang sekarang semuanya tak tinggal bersama dengan dia dan ibunya.
Menurut W kepada polisi, ketiga kakaknya itu ada yang diserahkan oleh ibunya ke seseorang yang tinggal di Klaten, Jawa Tengah dan Malang, Jawa Timur.
Dari informasi itu, kata Wahyu, pihaknya menduga bahwa perempuan berinisial N (ibunda W) itu memperjualbelikan anaknya.
"Ini sedang kita dalami terkait informasi tersebut," kata Wahyu.
Pihaknya belum bisa melacak di mana, kini, ketiga kakaknya berada. Apalagi, saat ini, tersangka N belum mau terbuka terkait keterangan anaknya yang berusia lima tahun ini.
Selama 2 bulan kemarin, Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan memang fokus menyelidiki perdagangan dan eksploitasi anak di kalangan pengemis, pengamen, dan joki 3 in 1.
Hasilnya, polisi bisa menetapkan empat orang tersangka. Satu di antaranya adalah N, yang diduga memperdagangkan anaknya.
Ada pula sepasang muda-mudi yang melakukan eksploitasi terhadap anak dengan cara kasar, yakni memberi obat penenang pada bayi berusia 6 bulan yang mereka bawa mengemis.
Sedangkan 1 tersangka lainnya berinisial IH (43) yang juga melakukan eksploitasi anak secara kasar. Saat ini, keempat anak dari empat tersangka itu dirawat Rumah Aman Kementerian Sosial.
Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap ini setelah meringkus seorang joki 3 in 1 dan menetapkannya sebagai tersangka eksploitasi anak pada Rabu (23/3/2016).
Perempuan itu berinisial N (35) dan anaknya yang mengakui perbuatan bejad ibunya adalah W, bocah lelaki berusia lima tahun.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengaku, setelah digali informasi dari anak bocah berinisial W itu, pihaknya agak terkejut.
W mengakui bahwa dia memiliki 3 kakak yang sekarang semuanya tak tinggal bersama dengan dia dan ibunya.
Menurut W kepada polisi, ketiga kakaknya itu ada yang diserahkan oleh ibunya ke seseorang yang tinggal di Klaten, Jawa Tengah dan Malang, Jawa Timur.
Dari informasi itu, kata Wahyu, pihaknya menduga bahwa perempuan berinisial N (ibunda W) itu memperjualbelikan anaknya.
"Ini sedang kita dalami terkait informasi tersebut," kata Wahyu.
Pihaknya belum bisa melacak di mana, kini, ketiga kakaknya berada. Apalagi, saat ini, tersangka N belum mau terbuka terkait keterangan anaknya yang berusia lima tahun ini.
Selama 2 bulan kemarin, Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan memang fokus menyelidiki perdagangan dan eksploitasi anak di kalangan pengemis, pengamen, dan joki 3 in 1.
Hasilnya, polisi bisa menetapkan empat orang tersangka. Satu di antaranya adalah N, yang diduga memperdagangkan anaknya.
Ada pula sepasang muda-mudi yang melakukan eksploitasi terhadap anak dengan cara kasar, yakni memberi obat penenang pada bayi berusia 6 bulan yang mereka bawa mengemis.
Sedangkan 1 tersangka lainnya berinisial IH (43) yang juga melakukan eksploitasi anak secara kasar. Saat ini, keempat anak dari empat tersangka itu dirawat Rumah Aman Kementerian Sosial.
0 Response to "MENGEJUTKAN! Pengakuan Bocah Pengemis Jakarta, Tiga Kakaknya Dijual ke Malang Oleh Ibunya Sendiri"
Post a Comment