Sebanyak 151 kelurahan di Kota Bandung harus membayar Rp 500.000 per bulan kepada Telkom agar tetap bisa menggunakan aplikasi e-kelurahan.
BandungAktual.com -- Semua kelurahan di Kota Bandung menerapkan aplikasi e-Kelurahan. Bandung pun menjadi "Kota Cerdas" (Smart City).
Dilansir Antaranews, kota Bandung pun mendapatkan penghargaan memecahkan Rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) atas penerapan aplikasi e-kelurahan ini.
Aplikasi e-kelurahan ini menghubungkan kantor wali kota dengan seluruh kantor dinas dan istansi, 30 kecamatan, dan 151 kelurahan di Kota Bandung.
Melalui anak perusahaannya, TelkomSigma, Telkom menciptakan aplikasi e-kelurahan untuk implementsi software aplikasi e-Government yang diberikan Telkom.
Dengan aplikasi e-kelurahan ini, Kota Bandung disebut-sebut sebagai kota pertama di Indonesia yang telah menerapkan layanan online di seluruh kelurahannya.
Seluruh warga kota Bandung dapat melakukan pengurusan semua jenis surat dan perizinan secara online.
BandungAktual.com -- Semua kelurahan di Kota Bandung menerapkan aplikasi e-Kelurahan. Bandung pun menjadi "Kota Cerdas" (Smart City).
Dilansir Antaranews, kota Bandung pun mendapatkan penghargaan memecahkan Rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) atas penerapan aplikasi e-kelurahan ini.
Aplikasi e-kelurahan ini menghubungkan kantor wali kota dengan seluruh kantor dinas dan istansi, 30 kecamatan, dan 151 kelurahan di Kota Bandung.
Melalui anak perusahaannya, TelkomSigma, Telkom menciptakan aplikasi e-kelurahan untuk implementsi software aplikasi e-Government yang diberikan Telkom.
Dengan aplikasi e-kelurahan ini, Kota Bandung disebut-sebut sebagai kota pertama di Indonesia yang telah menerapkan layanan online di seluruh kelurahannya.
Seluruh warga kota Bandung dapat melakukan pengurusan semua jenis surat dan perizinan secara online.
Seperti apakah penampakan aplikasi e-kelurahan ini? Salah satunya e-keluarahan Sadang Serang yang sebelumnya menjadi proyek percontohan program e-kelurahan. Saat itu aplikasi e-Kelurahan merupakan program IndiGOV yang dicanangkan Telkom sejak awal 2013.
Desain baru e-kelurahan saat ini yang digarap TelkomSigma, begitu dibuka E-Kelurahan Sang Serang, warga harus Login. Tidak ada menu Registrasi atau Daftar juga tidak ada petunjuk cara masuk atau cara mendapatkan pelayanan online. Demikian juga untuk laman e-kelurahan lainnya.
Belum ada penjelasan, apakah warga dikasih username dan password melalui tiap RT/RW.
Aplikasi e-kelurahan ini tidak menyediakan menu informasi atau berita terkini seputar kelurahan di halaman depan. Login pun warga kebingungan. Semoga segera ada penjelasan.
Salah seorang lurah mengeluhkan kebijakan penerapan aplikasi e-kelurahan ini.
Pasalnya, pihak kelurahan harus membayar Rp 500.000 per bulan agar tetap mendapatkan aplikasi ini. Bisa dibayangkan, betapa besar pendapatan Telkom dari 151 kelurahan.
Selamat buat Bandung yang sudah menjadi SmartCity dan selamat buat Telkom dengan bisnis barunya. (Opini/Admin BandungAktual.com).*
0 Response to "E-Kelurahan Kota Bandung: Antara Pelayanan dan Bisnis Telkom"
Post a Comment