BandungAktual.com -- Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat (Walhi Jabar) mengeritisi proyek pembangunan Bandung Teknopolis - Summarecon Gedebage.
Pasalnya, rencana yang tersebut dikhawatirkan menghabiskan daerah resapan air di kawasna Bandung Timur.
Ketua Walhi Jabar, Dadan Ramdhan, meminta Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, untuk mengkaji ulang rencana tersebut. Ia menyarankan agar ada publikasi hasil kajian yang telah dibuat Pemkot Bandung sebagai bagian dari transparansi.
“Ini bukan hanya menata Bandung yang indah, tapi bagaimana merencanakan pembangunan yang sesuai dengan kajian dan aturan yang ada,” tegas Dadan, Sabtu (7/3/2015).
“Kalau saat ini tempat parkir air adalah sawah-sawah, nanti kan tidak ada lagi. Meskipun bakal ada dua danau raksasa, tapi yang lainnya jadi sawah beton,” katanya.
Dadan menilai, pembangunan Bandung Teknopolis akan menjadikan kawasan Gedebage beralih fungsi. Sawah yang tadinya sebagai tempat parkir air dan produktif penghasil pangan, tidak akan ada lagi.
Daerah resapan air di Gedebage sejauh ini sebagian sudah beralih fungsi menjadi kompleks Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Proyek Bandung Teknopolis menurut rencana dimulai April 2015. Proyek skala kota terpadu bernama Summarecon Bandung Gedebage akan berdiri di atas lahan seluas 300 ha.
Pihak pengembang, Summarecon, akan membangun perumahan (landed residential) dan pusat bisnis (ruko, mal, hotel, dll.) seperti Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi.
Ketua Walhi Jabar, Dadan Ramdhan, meminta Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, untuk mengkaji ulang rencana tersebut. Ia menyarankan agar ada publikasi hasil kajian yang telah dibuat Pemkot Bandung sebagai bagian dari transparansi.
“Ini bukan hanya menata Bandung yang indah, tapi bagaimana merencanakan pembangunan yang sesuai dengan kajian dan aturan yang ada,” tegas Dadan, Sabtu (7/3/2015).
“Kalau saat ini tempat parkir air adalah sawah-sawah, nanti kan tidak ada lagi. Meskipun bakal ada dua danau raksasa, tapi yang lainnya jadi sawah beton,” katanya.
Dadan menilai, pembangunan Bandung Teknopolis akan menjadikan kawasan Gedebage beralih fungsi. Sawah yang tadinya sebagai tempat parkir air dan produktif penghasil pangan, tidak akan ada lagi.
Daerah resapan air di Gedebage sejauh ini sebagian sudah beralih fungsi menjadi kompleks Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Proyek Bandung Teknopolis menurut rencana dimulai April 2015. Proyek skala kota terpadu bernama Summarecon Bandung Gedebage akan berdiri di atas lahan seluas 300 ha.
Pihak pengembang, Summarecon, akan membangun perumahan (landed residential) dan pusat bisnis (ruko, mal, hotel, dll.) seperti Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi.
Bandung Teknopolis adalah sebuah wilayah modern baru yang memiliki konsep menjadikan tempat kerja, tempat tinggal, dan tempat rekreasi berada dalam satu area.
Nantinya perusahaan-perusahaan IT ternama, mulai dari Twitter, RIM, Facebook, hingga Kaskus bisa berkantor dan melakukan riset di tempat itu. (fokusjabar.com/inilahkoran.com).*
Nantinya perusahaan-perusahaan IT ternama, mulai dari Twitter, RIM, Facebook, hingga Kaskus bisa berkantor dan melakukan riset di tempat itu. (fokusjabar.com/inilahkoran.com).*
0 Response to "Walhi Kritisi Proyek Bandung Teknopolis Gedebage"
Post a Comment