Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berangkat melaksanakan kunjungan kerja ke tiga negara yaitu Portugal, Amerika Serikat dan Jepang. Dalam lawatan luar negeri terakhir dalam kapasitasnya selaku Presiden RI ini, Presiden SBY akan menyampaikan pidato di hadapan sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York. Selain itu Presiden SBY juga akan menerima penunjukan dirinya menjadi pemimpin organisasi internasional Global Green Growth Institute. Sementara di Portugal, Presiden SBY berkunjung untuk pertama kalinya dan akan melakukan pembicaraan bilateral untuk menjalin hubungan kerjasama dengan Portugal. Hal itu disampaikan oleh Presiden SBY sesaat sebelum tinggal landas di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (18/9).
Kunjungan ini juga merupakan kunjungan luar negeri yang terpanjang dari segi waktu, yaitu selama 12 hari, dalam sepuluh tahun masa kepemimpinan Presiden SBY, belum pernah presiden pergi meninggalkan negara selama itu. Indonesia mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Portugal pada tahun 1950, sekitar 25 tahun kemudian hubungan Indonesia-Portugal tersebut membeku karena integrasi Timor Timur ke Indonesia pada tahun 1975. Kemudian terjadi normalisasi hubungan bilateral RI-Portugal pada tahun 1990, diikuti dengan kunjungan kenegaraan Presiden Portugal Aniva pada tahun 2012. Kini Presiden SBY merasa berkewajiban untuk datang membalas kunjungan tersebut, agar dapat dilakukan normalisasi hubungan bilateral sepenuhnya dengan Portugal. Meski memiliki masa lampau yang tidak nyaman, namun Portugal juga merupakan mitra penting Indonesia sekarang ini, contohnya perdagangan kedua negara tahun lalu meningkat 80% dan tentu masih ada peluang kerjasama yang lebih baik. Diharapkan kunjungan Presiden SBY kali ini akan meningkatkan kerjasama bilateral termasuk kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Setelah dua hari di Portugal, Presiden SBY akan melanjutkan kunjungan kerja tersebut ke New York, Amerika Serikat. Di hadapan majelis sidang umum PBB, atas permintaan sekjen PBB Ban Ki Moon, Presiden SBY akan menyampaikan pidato terakhirnya dalam kapasitas sebagai Presiden RI. Selain itu di kota yang sama, Presiden SBY akan dikukuhkan sebagai nominator Presiden dan Chairman Global Green Growth Institut, lembaga international yang berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan. “Atas permintaan para pemimpin dunia terkait, saya diminta untuk memimpin lembaga itu mulai November tahun ini hingga November tahun 2016. Insya Allah saya bersedia karena memang topiknya, isu-nya penting bagi dunia dan bahkan bagi Indonesia sendiri, yaitu sustainable growth with equity terutama green growth development“. Ucap Presiden SBY. Di New York, Presiden SBY juga dijadwalkan memimpin pertemuan ketua bersama Indonesia dengan Mexico yang disebut dengan open government partnership dimana sejumlah pemimpin negara juga akan hadir dalam pertemuan itu. Diharapkan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, dan sejumlah pemimpin dunia akan hadir dalam open government partnership summit yang akan dilaksanakan di New York. Dalam kesempatan ini, Presiden SBY bersama dengan Presiden Mexico bertugas menjadi pemimpin konferensi internasional tersebut.
Selain itu juga terdapat beberapa pertemuan internasional yang akan dihadiri Presiden SBY, diantaranya bekerjasama dengan PBB, Norwegia dan elemen internasional yang lain yang juga penting bagi Indonesia untuk melanjutkan upaya pelestarian hutan yang menjadi prioritas Indonesia dan bahkan prioritas dunia. Pada kesempatan tersebut akan dilaksanakan “Indonesia sawit event”, dimana Indonesia berusaha menunjukkan bahwa Indonesia telah mengikuti kaidah internasional untuk memenuhi aspek lingkungan dan persyaratan lain, sehingga perlu diperjuangkan dengan jalur diplomasi agar tidak ada lagi hambatan bagi pemasaran produk-produk Indonesia di luar negeri. “Kita ingin adil, perdagangan itu disamping free, menurut saya juga fair dan inilah yang akan kita perjuangkan melalui forum yang akan kita laksanakan di New York”. Ucap Presiden SBY.
Presiden SBY juga akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Presiden Mexico, Perdana Menteri Belanda, dan Perdana Menteri Australia. Juga terdapat agenda pembicaraan dengan high level panel on the post 2015 development agenda dari aspek food security dimana Presiden SBY juga akan memimpin high level panel tersebut bersamaan dengan PM Inggris dan Presiden Liberia. Selanjutnya Presiden SBY akan melakukan kunjungan bilateral ke Washington DC, mersemikan patung Saraswati sebagai simbol kerjasama kebudayaan Indonesia dengan Amerika Serikat dan masyarakat Internasional. Presiden SBY juga akan meresmikan masjid Imam, (imam center), Imam merupakan singkatan dari Indonesia moslem association in America. Hal ini penting bahwa kita hadir untuk menunjukkan Islam sebenar-benar Islam yang teduh, yang damai, yang menjalin persahabatan, mencintai keadilan dan semoga dapat menjadi duta dari Indonesia, duta dari umat Islam Indonesia yang berkharakter hangat dan ingin bersahabat dengan bangsa manapun, sepanjang itu berdiri diatas kebenaran, keadilan dan kemaslahatan bersama. Di Washington DC Presiden SBY akan melaksanakan pertemuan dengan pemimpin Islam AS, untuk berdiskusi mengenai keprihatinan dengan situasi di Timur Tengah, situasi di Irak dan Syria. Indonesia khawatir jika kelompok radikal ISIS akan terus menimbulkan masalah baru termasuk di wilayah negara-negara islam, oleh karena itu indonesia ingin aktif untuk mencari solusi bersama, bukan hanya operasi militer yang akan dilaksanakan oleh pihak barat ataupun komunitas international yang lain, bagi Indonesia yang diperlukan adalah solusi politik dan solusi non militer yang bersifat lebih permanen, bermartabat dan realistik. Presiden SBY juga akan memberikan ceramah di George Washington University, untuk lebih memperkenalkan Indonesia, selain untuk menjalin kemitraan dan kerjasama dengan masyarakat international.
Selanjutnya Presiden SBY akan bertolak ke Kyoto, Jepang. Dimana presiden akan melaksanakan pertemuan dengan pimpinan persahabatan Jepang dan Indonesia, pimpinan dunia usaha, kalangan perguruan tinggi, “friends of Indonesia atau Indonesianese”, dan Indonesia-Japan comprehensive partnership. Dalam pertemuan tersebut diharapkan berbagai agenda penting dapat dituntaskan sambil membuka jalan untuk mempersiapkan Presiden RI ketujuh, Joko Widodo melanjutkan mengemban tugas sebagai pemimpin Indonesia di waktu yang akan datang. Tema dalam pertemuan dengan elemen internasional di Jepang adalah “from SBY to Jokowi, dalam arti kerjasama Indonesia dan Jepang yang selama ini memiliki kekuatan dan manfaat bersama bagi kedua negara”.
Presiden SBY juga akan memenuhi undangan Universitas Kyoto untuk menyampaikan kuliah berkaitan dengan posisi Indonesia di dunia internasional termasuk persahabatan Indonesia-Jepang. Turut mendampingi Presiden SBY, diantaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim.
foto : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berangkat melaksanakan kunjungan kerja ke tiga negara yaitu Portugal, Amerika Serikat dan Jepang. Dalam lawatan luar negeri terakhir dalam kapasitasnya selaku Presiden RI ini, Presiden SBY akan menyampaikan pidato di hadapan sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, selain itu akan dilakukan pembicaraan bilateral, peresmian masjid dan lambing kerjasama kebudayaan dengan Amerika Serikat, beberapa ceramah di Universitas dan pertemuan khusus dengan beberapa pemimpin dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, jepang dan Liberia.Sebelum tinggal landas Presiden SBY memberikan keterangan pers di bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (18/9).
0 Response to "Presiden SBY Melaksanakan Kunjungan Kerja ke Portugal Amerika Serikat & Jepang"
Post a Comment