JAKARTA-Sudah menjadi komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membantu dan membuka ruang konsultasi bagi transisi ke pemerintahan baru nanti. Namun, keliru jika menganggap bahwa sekarang ini adalah masa pemerintahan bersama.
Presiden SBY menyampaikan hal ini dalam rapat paripurna kabinet di Kantor Presiden, Jumat (5/9) pukul 14.00 WIB. Rapat yang dihadiri Wapres Boediono ini khusus membahas transisi politik dalam membantu presiden terpilih Joko Widodo dan timnya.
"Pemerintah sekarang adalah pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II hasil pemilu 2009. Jadi kalau cara pandangnya kita harus lakukan bersama-sama, perencanaannya bersama-sama, pengelolaan bersama-sama, pengelolaan subsidi bersama-sama, saya katakan itu keliru," kata Presiden SBY.
Pemerintahan sekarang, lanjut Presiden SBY, baru akan berakhir pada 20 Oktober 2014. "Sampai 20 Oktober 2014 segala hal yang berkaitan dengan pemerintahan kita, saya yang bertanggung jawab, sesuai dengan UUD pasal 4," Presiden SBY menegaskan.
Sejak 20 Oktober, segera setelah presiden terpilih mengucapkan sumpahnya, akan berakhir masa bakti, wewenang, tugas, dan tanggung jawab SBY sebagai Presiden RI. "Dan sejak itu beralih ke Pak Jokowi," Presiden menambahkan.
Untuk membantu proses transisi ini, Presiden SBY memberi mandat kepada ketiga menteri koordinator dan Menteri Sekretaris Negara untuk mengoordinasi tim pemerintah (KIB II) untuk bertemu dengan tim transisi dari presiden terpilih Joko Widodo. Presiden dan Wapres Boediono akan memberikan supervisi agar proses komunikasi dan konsultasi berjalan baik.
"Hal ini saya pandang perlu karena pengertiannya belum sama antara sebagian anggota tim Pak Jokowi (dengan pemerintah) sehingga saya kerap mendapatkan pertanyaan dari para menteri atau pejabat pemerintah lain terkait apa yang mesti dilakukan," ujar SBY.
Seperti diketahui, untuk menciptrakan tradisi transisi kepemimpinan yang baik, maka SBY membuka konsultasi dan komunikasi dengan presiden terpilih Jokowi. SBY juga menginginkan jajaran pemerintah turut membantu. "Saya instruksikan jajaran pemerintah, saudara semua, untuk membantu Pak Jokowi dan timnya untuk mempersiapkan diri mengemban tugas sejak 20 Oktober mendatang," SBY menjelaskan kepada sidang kabinet.
Transisi politik ini amat penting, lanjut Presiden, karena baru pertama kali ada transisi kepemimpinan yang baik sejak Indonesia merdeka. "Marilah sama-sama kita ukir sejarah yang baru ini sehingga menjadi transisi politik," ajak SBY.
Presiden SBY kemudian menjelaskan pertemuannya dengan Jokowi di Bali, pada 27 Agustus lalu. "Pertemuan dengan Pak Jokowi ada semacam kesepakatan untuk tidak perlu saling menyalahkan. Misalnya tim beliau mengkritik kebijakakan kita (pemerintah KIB II -red), kita juga jangan menyalahkan rencana tim beliau," kata SBY.
Disampaikan pula agar Jokowi mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik, kerja sama, persahabatan, dan kemitraan antara Indonesia dan negara-negara lain.
Rapat kabinet dihadiri oleh hampir semua menteri KIB II.***(fbw)
0 Response to "Bantu Transisi, Bukan Berarti Sekarang Pemerintahan Bersama"
Post a Comment