Lautan  tak hanya indah dan mengerikan jika  ombak sedang bergulung-gulung,  sehingga kebanyakan manusia lebih  memilih untuk mengaguminya dari  pantai dibanding melayari hamparan air  birunya yang tak berujung.  Selain kedua hal tersebut, laut juga memiliki misteri dan fenomena unik yang  di antaranya bahkan belum dapat dipecahkan penyebabnya. Jika Anda ingin  tahu apa saja misteri tersebut, berikut datanya yang dikutip dari situs  berita Rusia, Pravda.
1. Segitiga Bermuda

Nama  ini merupakan yang paling banyak disebut dalam beberapa dekade   terakhir akibat banyaknya kejadian mistrius di kawasan seluas jutaan   kilometer persegi dan berada di antara tiga wilayah itu, yakni Kepulauan   Bermuda, Puerto Rico, dan Fort Lauderdale.
Nama  Segitiga Bermuda mulai beken ketika satu  skuadron tempur yang terdiri  atas lima pembom torpedo Angkatan Laut,  hilang pada 5 Desember 1945.  Hingga kini jasad 14 kru pesawat dan  bangkai kapalnya tidak ditemukan.  Menurut data, hingga kini setidaknya  sudah 50 kapal dan pesawat yang  dilaporkan hilang di wilayah itu.
Pada  1980-an, Segitiga Bermuda kehilangan reputasi mistisnya karena  tidak  lagi ‘melahap’ apapun yang melintas di atasnya. Namun demikian,   sejumlah teori telah berupaya mengungkap misteri itu, baik dari segi   pseudosains, paranormal, sampai UFO. Namun. Teori yang paling meyakinkan   adalah yang  dikemukakan Joseph Monaghan dari Monash University. Pada  2003, ilmuwan  tersebut menulis artikel dalam American Journal of  Physics. Judulnya,  ‘Bisakah Gelembung Metana Menenggelamkan Kapal?’
Menurut  Monaghan, gelembung besar bisa terbentuk dari deposit  metana padat —  yang dikenal dengan gas hidrat. Untuk diketahui gas metan  bisa memadat  di bawag tekanan besar di dalam laut. Deposit metana yang  mirip es bisa  pecah, berubah gas, dan menciptakan gelembung di permukaan  air.  Konsentrasi gas yang lepas bisa menyebabkan kerusakan alat  elektronik  pada pesawat juga kapal. Tak hanya itu, kapal bisa tenggelam  di lokasi  tersebut karena pengurangan kepadatan (densitas) air secara  mendadak.
Fenomena  lain di Segitiga Bermuda disebut Flying Dutchman –  lenyapnya awak  kapal secara misterius. Teori ilmiah ditawarkan untuk  menjelaskan dari  hilangnya para pelaut itu. Yakniinfrasonik. Beberapa  ilmuwan yakin,  infrasonik itu ditimbulkan gelembung gas metana saat naik  ke permukaan.
Getaran  infrasonik memicu resonansi berbahaya di jantung dan  pembuluh darah.  Saat itu, manusia yang terkena bisa terserang panik. Ini  mungkin yang  membuat para pelaut panik dan melompat ke luar kapal –  untuk melepaskan  diri dari perasaan aneh yang menimpanya.
Bagaimanapun,  tak ada satupun teori yang menjelaskan, mengapa pada  pertengahan tahun  1980-an, Segitiga Bermuda berhenti melahap kapal dan  pesawat. Mungkin  karena kemajuan teknologi pesawat dan kapal.
2. Laut Sargasso

Banyak  orang menyamakan Laut Sargasso dengan Segitiga Bermuda.  Padahal  perairan ini terdapat di tenggara Segitiga Bermuda di Samudera   Atlantik. Ada beberapa keunikan di wilayah ini. Samudera bergerak searah   jarum jam, tedapat banyak alga Sargassum di dalamnya.
Laut  ini memiliki pusaran raksasa yang memiliki aturannya sendiri.   Temperatur di luar pusaran jauh lebih tinggi dari bagian luarnya.   Sejumlah orang yang berlayar di sana mengaku melihat fatamorgana:   misalnya, Matahari terbit di Timur dan Barat dalam waktu bersamaan.
Richard  Sylvester dari University of Western Australia berpendapat,  pusaran  raksasa Sargasso bersifat sentrifugal — yang lantas menciptakan  pusaran  kecil yang mencapai wilayah segitiga bermuda. Pusaran kecil ini   menimbulkan siklon mini di udara — cukup kuat untuk mencelakakan sebuah   pesawat kecil.
3. Laut Setan (Devil’s Sea)

Ini  adalah  wilayah di Pasifik, sekitar Pulau Miyake – 100 kilometer  Selatan Tokyo.  ‘Saudara’ Segitiga Bermuda ini tidak bisa ditemukan di  peta manapun,  namun para pelaut memilih untuk menghindarinya. Badai  bisa muncul secara  tiba-tiba dan menghilang sama mendadaknya. Paus,  lumba-lumba, bahkan  burung tak hidup di wilayah itu. Sembilan kapal  menghilang dalam waktu  lima tahun pada tahun 1950-an. Yang paling  terkenal adalah menghilangnya Kaiyo Maru No.5, kapal riset Jepang.
Laut  Setan berada di kawasan seismik yang sangat aktif. Lantai laut   bergerak konstan. Pulau vulkanik muncul dan menghilang secara reguler.   Wilayah ini juga diketahui sangat aktif aktivitas siklonnya.
4. Tanjung Harapan

Daerah  ini juga dikenal sebagai  Tanjung Badai. Kapal-kapal besar tenggelam  dalam kurun waktu ratusan  tahun. Sebagian besar kapal hancur karena  cuaca buruk, khususnya ombak  mematikan, atau ‘cape roller’. Para  ilmuwan menyebutnya gelombang  soliter — yang tingginya bisa mencapai 30  meter, sejatinya terdiri dari  dua ombak yang bergabung menjadi satu.
Gelombang  raksasa itu menciptakan rongga besar, yang tingginya  hanya sedikit  lebih rendah dari gelombang itu. Meski fenomena ombak ini  bisa terjadi  di laut lainnya, namun area di Tanjung Harapan yang paling  bahaya.
5. Bagian Timur Samudera Hindia dan Teluk Persia

Daerah  ini dikenal fenomena yang sangat mengesankan dan misterius:  lingkaran  cahaya raksasa yang berputar-putar di permukaan air.
Ahli  kelautan Jerman, Kurt Kahle percaya, fenomena itu adalah  akibat dari  gempa bawah laut, yang menimbulkan pendaran plankton. Lalu  timbul  gerakan seperti putaran roda. Namun, hipotesis ini menuai kritik   akhir-akhir ini karena belum mampu menjelaskan transformasi lingkaran   cahaya secaralogis. Sains modern juga belum mampu menjelaskan bentuk   lingkaran sempurna obyek tersebut. Karenanya, muncul teori baru yang   sebenarnya lebih tak masuk akal: UFO.
6. Pusaran air (maelstrom)

Meski  tak terlalu mengesankan seperti pusaran air di Laut Sargasso.  Namun  para pelaut tahu fenomena menakjubkan tentang pusaran jenis ini.   Pusaran air ini terjadi dua kali sehari, di bagian barat laut Laut   Norwegia Kata ‘maelstrom’ dipopulerkan oleh Edgar Alan Poe. Maelstrom   adalah air yang berputar kuat dan besar. Permukaan air dari pusaran   lebihrendah puluhan meter dari permukaan air laut. Kekuatannya puluhan   kali lipat dari arus biasa.
Yang  aneh, pusaran berubah arah berlawanan setiap tiga sampai empat  bulan.  Bisa terjadi di manapun, termasuk Segitiga Bermuda. Diyakini,  pusaran  berputar berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara dan  searah  jarum jam di bagian bumi selatan.

0 Response to "Fenomena-Fenomena Aneh Di Lautan"
Post a Comment